Jumat, 21 September 2007

PROFILE COMMANDERS SOCIETY

Pengantar Perjuangan;
Islam merupakan agama sekaligus ideologi yang berlaku untuk seluruh manusia secara universal dan tegak di atas panji dan ikatan kalimat Tauhid, yaitu suatu ikatan yang mengakui adanya Sang Pencipta, Tuhan Semesta Alam, yaitu Allah SWT di balik Kehidupan, manusia dan alam semesta ini, yaitu adanya aturan Allah SWT (Syariah) yang diturunkan kepada Nabi terakhir, Sang Super Commander sejati, Muhhammad SAW. adanya perhitungan di akhirat terhadap perbuatan seluruh manusia, juga disadari atas kesadaran akan pertanggungjawaban di hadapan Tuhan yang Maha Esa kelak.

Islam merupakan agama yang lengkap dan utuh mengatur kehidupan dan memecahkan segala problematika di setiap masa dan tempat. Selain sebagai pedoman hidup yang fitri, islam juga sebagai ajaran yang wajib dipelihara, dan disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia. Jika meninggalkan atau memarjinalkannya, maka akan menyebabkan berbagai kesulitan, kebingungan, keraguan, keresahan di dunia, terlebih di akhirat.

Berawal dari Rakyat Islam yang semakin terpuruk dalam lumpur perbuatan dosa yang telah dilegalisir, Rakyat / Umat islam tidak lagi diatur oleh aturan sempurna dari Allah SWT. Realitas ini semakin diperparah dengan adanya perang pemikiran dan perang kebudayaan yang dilancarkan secara intensif dan ‘kreatif’ oleh musuh-musuh Commanders of Islam dan Rakyat Islam Pada umumnya, hingga akhirnya Rakyat terjerumus pada pemikiran kufur dan diikat oleh ikatan-ikatan yang semu dan lemah.

Kini rakyat dan pemuda Islam benar-benar kehilangan kepemimpinan berfikir di dunia. Menjadi pelajaran penting, bahwa kepemimpinan ini hilang karena Ummat takut dan ragu akan kemampuan aturan islam yang mulia untuk memimpin dunia. Padahal pemikiran islam inilah senjata utama bagi Commanders of Islam dan seluruh muslim untuk bangkit, berjuang dan melawan, demi meraih Revolusi Islam Internasional nan Agung dan islam kembali sebagai garda terdepan untuk memimpin dunia.

Urgensi Pemuda (male or female), maupun kaum muslimin secara keseluruhan sebagai ‘Revolution Agency’ dan Center of Excellent bagi akselerasi dan motivasi Pembebasan Rakyat dari ketertindasan dan doktrin pemikiran non-islam, menjadikan persatuan dari berbagai elemen gerakan / komunitas / kolektif / perkumpulan sangat penting dan diperlukan demi meraih cita-cita besar ini. Berbagai kolektif / gerakan di tingkat nasional maupun internasional sebelumnya telah berusaha mewujudkan cita-cita menuju revolusi suci, Revolusi Islam Internasional.

Berangkat dari realitas yang demikian, oleh karena itu dibentuklah ’COMMANDERS SOCIETY’, sebagai salah satu kolektif dari sekian banyak gerakan / movement yang ada. Commanders Society merupakan salah satu motor penggerak dan pemantik revolusi bagi kebangkitan Rakyat Islam. Berdasarkan janji Allah, Perjuangan menuju Revolusi islam akan mampu menyalakan cahaya pemikiran Rakyat (islam) tertindas.

Commanders Society merupakan salah satu lembaga perkumpulan (community) yang dibentuk dalam rangka menyatukan The Commanders of Islam, Pejuang Islam, revolters Islam, dsb yang pro revolusi, pro perubahan di lingkup nasional maupun internasional. Commanders Society lahir sebagai salah satu Komunitas yang berada di tengah-tengah panasnya gesekan api peradaban, dan senantiasa bersama rakyar tertindas dengan selalu membawa bendera dan panji-panji islam bertuliskan kalimat tauhid.

COMMANDERS Society senantiasa memberikan komando secara anti-militer kepada seluruh commanders / revolters islam, agar di setiap gerak langkahnya selalu menyalakan api revolusi, dan menjaganya agar selalu berkobar. COMMANDERS Society akan memberikan beragam amunisi canggih dan mutakhir dalam rangka melawan dua ideologi besar dunia (Kapitalisme dan Sosialisme) dan derivasi isme-isme yang lahir dari dua ideologi besar tersebut, seperti sekularisme, pluralisme, liberalisme, Nasionalisme, Anarkisme, Radikalisme, Reformasisme, Leninisme, nazisme, demokratisme, dsb.

COMMANDERS Society senantiasa melakukan Demonstrasi dan investigasi terhadap berbagai pemasalahan yang dihadapi oleh rakyat, yang diakibatkan oleh ulah penguasa Dzalim yang selalu menindas dan tidak pernah berpihak kepada ummat islam, seperti ketidakadilan Terhadap Rakyat, perusakan SDA dan SDM secara bersistem, dan lain sebagainya. COMMANDERS Society akan berusaha mengusut tuntas dan mengurai akar permasalahan, lalu memberikan solusi konkrit (problem solving) terhadap berbagai permasalahan urgent.

COMMANDERS Society bereksistensi dan berkolaborasi dengan kolektif-kolektif, Commanders dan Revolters islam lainnya, serta berperan aktif sebagai Motivator, Fasilitator, stabilisator, predator, provokator, proyektor, reaktor, kreator, investigator, narator, promotor, mentor, integrator, denotator, orator, demonstrator, ilustrator, distributor, komunikator, navigator, korektor, informator, dll di tengah ramainya sorak-sorai festival dan parade Propaganda Perjuangan Revolusi.

Profile The Commanders of Society;
COMMANDERS Society lahir sebagai salah satu gerakan Independen yang mengusung Islam progresif sebagai ideologinya, dan senantiasa bergerak ofensif di dalam propagandanya. Hadir di tengah-tengah rakyat dunia, dalam rangka melawan dua ideologi besar dunia, yaitu kapitalisme dan sosialisme, dan menjadikan kedua ideologi tersebut sebagai musuh nyata (real enemy) dalam Perjuangan Perlawanan. COMMANDERS Society berusaha untuk melepaskan cengkeraman ideologi lemah buatan manusia dari jiwa-jiwa rakyat islam yang tertindas secara fisik dan pemikiran, melakukan pembebasan dari belenggu ideologi kufur, yang membawa kesengsaraan dan penderitaan, menuju pada ideologi progresif Revolusioner yang berasal dari sang Pencipta manusia yang Maha Perkasa, yang akan menghantarkan manusia kepada kemuliaan dan keridhoan di dunia plus akhirat.

COMMANDERS Society merupakan salah satu kolektif, gerakan, komunitas, perkumpulan, dsb yang mencoba menjalin Relasi kepada seluruh kolektif yang ada di seluruh penjuru dunia, baik yang pro maupun kontra terhadap Revolusi. COMMANDERS Society memiliki komitmen dan segores cita-cita untuk mempersatukan seluruh visi misi gerakan-gerakan Revolusioner, di bawah satu komando dan satu kepemimpinan dengan mengusung panji-panji Islam yang Agung sebagai bukti kemuliaan.

Landasan COMMANDERS Society;
“Dan hendaklah ada di antara kamu sekelompok umat yang menyeru kepada islam, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3]: 104)
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalanNYA dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash Shaff [61]: 4)

Visi COMMANDERS Society;
Ideologi islam adalah satu-satunya ideologi Progresif yang wajib diperjuangkan oleh revolters dan Commanders of Islam.

Misi COMMANDERS Society;
1. menjalin relasi dan Persahabatan kepada seluruh kolektif, gerakan, komunitas, lembaga, perkumpulan, dsb. Mereka yang pro maupun kontra terhadap Revolusi
2. membangun jaringan revolters dan seluruh pemberontak muslim lingkup internasional yang masih eksist di alam propaganda
3. menyatukan gerak langkah perjuangan plus perlawanan, dan menyusun formasi barisan yang rapi antarkolektif
4. membantu menbentuk komunitas / gerakan baru pro revolusi, demi meramaikan propaganda parade perjuangan menuju revolusi internasional

Tujuan COMMANDERS Society;
Mempersatukan seluruh commanders of islam yang ada di berbagai gerakan di bumi Allah SWT, dalam rangka merapatkan barisan dan menyusun agenda dan langkah ke depan demi menyambut euforia kemeriahan dan kemuliaan Revolusi Suci bertaraf Internasional.

Falsafah COMMANDERS Society;
Perjuangan dan perlawanan kami hanyalah untuk kebenaran, kami tidak takut pada kekuasaan, tidak tunduk pada keadaan, tidak pasrah pada keterbatasan, kami akan terus melawan dan melawan di bawah komando panji-panji Islam, hingga kebenaran dan kemerdekaan hakiki kami dapatkan.

Logo COMMANDERS Society;
berbentuk persegi panjang, dengan warna dasar merah ( lambang keberanian), hitam (lambang keteguhan) dan putih ( lambang kesucian). Di sisi atas logo bertuliskan ’commanders’ dan di sisi bawah logo bertuliskan ’society’. Di tengah-tengah logo ada seorang Commander bersayap dalam posisi siaga, sedang membawa bendera islam yang bertuliskan kalimat tauhid.

Jenis kegiatan COMMANDERS Society;
1. Temu Commanders & Revolters demi menyusun agenda perlawanan di negeri-negeri muslim / pecundang
2. Musyawarah Ekskusif & Khusus Commanders Society
3. Aksi Responsif Massa Commanders (eksklusif dan Inklusif), sebagai bentuk responsif atas issue aktual yang berkembang di tingkat lokal, nasional, dan internasional, baik secara nyata di lapangan atau melalui media maya secara virtual
4. Pengopinian dari COMMANDERS Society, tentang islam progresif dan ofensif, islam ideologis, dsb secara berkesinambuangan melaui media Zine (media cetak -zine- Resmi COMMANDERS Society; The Commando [TC] Zine), media elktronik, nasional maupun internasional
5. Kajian lepas Ideologis (Versus Hard Talk) versi COMMANDERS Society, bersama pergerakan pro / kontra islam
6. Kunjungan secara nyata dan maya ke lembaga ataupun gerakan-gerakan demi meraih kerjasama dan persaudaraan ideologis, serta tukar-menukar informasi aktual dan faktual antargerakan.
7. penyebaran Pamflet & Keaflet (selebaran) secara merata di berbagai tempat startegis dalam rangka Propaganda ide, dsb.

THE COMMANDERS of SOCIETY
Email dan FS : commanders_society@yahoo.com

Rabu, 19 September 2007

HOT NEWS FROM COMMANDERS

MEDIA ISLAM UNDERGROUND (Media Alternatif dari Revolters Islam) 1
Oleh: Panglima Lazuardi 2

Pemuda-Pemuda yang rambutnya mohawk dan suka memakai kostum aneh menyebutnya dengan Istilah Zine. Tidak ada yang istimewa, bentuknya hanya lembaran-lembaran kertas fotokopian yang disusun seperti layaknya sebuah majalah. Layout teks dan gambarnya pun kadang dibuat seadanya, walau ada beberapa yang didesain agak bagus. Tapi melihat materi yang coba di sajikan, siapa yang menyangka kalau media ini dibuat oleh orang-orang biasa yang ada disekitar kita.

Zine diadopsi dari kata ‘magazine’. Absentnya kata ‘maga’ mengisyaratkan zine sebagai media alternatif yang menyuarakan ketidakpuasan atas kemapanan yang telah ditawarkan media mainstream, yang dirasa menyebabkan keberagaman sudut pandang dan hanya menyuarakan kepentingan satu pihak saja, yaitu kepentingan kapitalisme Mutakhir. Zine adalah semacam self Publishing, sebuah penerbitan media mandiri dan otomatis yang bisa dilakukan oleh semua orang, D.I.Y (do it yourself). Zine juga adalah sebuah penerbitan yang merupakan bagian dari media Alternatif yang mencoba memberikan pemikiran baru tentang apa saja yang tidak diberikan oleh media massa umum sebagai bentuk representasi sebuah Aksi Revolusioner progresif.

Meski untuk perkembangan zine di Indonesia dimotori oleh Komunitas Punkers / HC, namun hal ini tidak menjadikan zine tersebut milik mereka sepenuhnya. Sekitar tahun 2002 masehi sampai dengan sekarang, telah lahir berbagai Zine dari Moslem Community, seperti; Revolt n’ Rise (HAMBOS Community Jabodetabek), No Compromise (Liberation Youth R.I.P, Bandung), Rebel (Fighters malang), IN51GHT Anti Copyright (Liberation Youth Kaltim, Samarinda), Revolt Zine (Liberation Movement -Limove-, Samarinda), Rekonstruksi (GEMA Pembebasan, Makassar), Positip (Revolters Banjarmasin, Kalsel), One Liberation (Fikr Community, Banjarmasin), Revival (Hambos Kolektif Kaltim), Unforgiven Beat Zine (LY Movement Solo, Jateng), Savesgue (Revolters Bogor), Revolta (Kolektif Banjarmasin), Openmind (Kolektif malang), tReaSure (tHe PiRates Army, Bandung - Makassar), Bunga Api (Menara Revolusi, Makassar), Black Soldiers (Pasukan Kubur Hitam, Samarinda), Neo Revolutive (LDK Unlam, Banjarmasin), Pinkant (Para Akhwat), dsb.

Kelahiran Zines Bernuansa Islami ini tidak dapat dilepaskan dari kewajiban dakwah bagi setiap individu muslim. Sekaligus merupakan ekspresi kekecewaan para pembuatnya terhadap media mapan yang selama ini diproduksi demi kepentingan akumulasi kapital. Maka wajar apabila kemudian (yaitu mereka yang konsisten di jalur zine) untuk senantiasa mengokohkan eksistensinya, terbitan spontan (terkadang ada juga yg rutin, ada juga yng insidental) ini di kerjakan dengan niat kecintaan, bukan untuk materi -uang- (for love, not money). Dengan arti lain, mereka dihadapkan pada kondisi yang selalu merugi secara materi apabila memproduksi zines (karena prinsip copyleft atau Anti Copyright, Copyright Sucks!).

Akan tetapi usaha yang senantiasa merugi bagi sebagian kalangn ‘formal’ justru merusak citra dakwah itu sendiri. Beberapa alasannya dikarenakan dari sebagian penamopilan, layout, maupun bahasa yang digunakan hampir sama dengan apa yang telah ada di dalam Zines Punk / HC. Atau kalau mau dikatakan lebih ekstrim maksudnya dalah tidak islami sekali. Apa memang demikian?!

Permasalahan ini sebenarnya akan mudah dipandang deengan cara yang mudah pula. Sebab suka tau tidak suka, masalah ini berada pada tataran uslub (cara) bukan thariqoh (metode). Bayangkan saja ketika seorang ustadz diminta mengisi kajian ibu-ibu. Tentu bliau tidak akan menggunakan bahasa dan pola penjelasan seperti saat mengisi kajian remaja. Begitu pula ketika harus mengisi kajian bagi anak jalanan. Intinya, dia akan menyesuaikan bahasa dan polanya dengan segmentasi pasar yang dihadapinya. Sebab, tanpa begitui mana bisa terjadi kontak dialogis yang baik di antara dia dan pendengarnya.

Menjawab mengenai Kontroversi seputar bahasa-bahasa Underground yang digunakan oleh Revolters dalam Media zine, kepada seluruh Umat Islam Allah SWT memerintahkan untuk senantiasa berlindung kepadaNYA, dari godaan setan yang “terkutuk” (sebelum membaca alquran atau melakukan aktivitas apapun, selain bermaksiat keapadaNYA). Dalam hal ini, Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk senantiasa mengutuk setan dalam kondisi apapun, karena setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Mengutip penjelasan dari Ulama, KH. Harry Moekti -Ulama dari Partai Politik Islam Ideologis bertaraf international- bahwa setan ada yang berwujud Ghaib (dari api) dan ada yang berwujud manusia, yang paling berbahaya adalah setan yang berwujud manusia, seperti bush cs. So, banyak sekali yang bisa kita lakukan dalam rangka mengutuk musuh kita yang nyata tersebut, dari cara yang sederhana, complex, baik melalui lisan, perbuatan ataupun tulisan-tulisan yang dilakukan oleh kawan-kawan pembuat zine di zine mereka dalam bentuk makian-makian dan pertentangan nyata terhadap musuh-musuh islam sebagai bentuk perlawanan.

Konsep ini diadopsi oleh Revolters Pembuat zines, dengan tujuan agar komunikasi dapat menyentuh, interaktif dan komunikatif dengan dengan objek dakwahnya. Sehingga target akan mendekati apa yang diharapkan. Kalaulah hal ini dirasa kurang tepat, lalu bagaimana dengan pesan Nabi SAW kepada sahabatnya agar dalam berdakwah senantiasa menggunakan bahasa dan cara-cara yang disukai objek dakwahnya selama tidak melanggar hukum syara?!
Tentu saja semua pasti membenarkan apa yang Rasulullah Sampaikan. Kalau sudah begini, sudah seharusnya saat ini tiap-tiap kialangan saling mendukung, bukan semakin mencari perselisihan. Kalangan formal jangan lagi memandang sebelah mata kehadiran zine-zine. Bahkan sudah seharusnya kita membantu membentuk kolektif-kolektif dan memperlancar jalur distribusi (salah satunya dengen menjadi distro / pengedar zines). Demikian juga dengan bagi Kalangan Ziners, Mereka juga harus lebih percaya diri dalam memeperlihatkan eksistensinya. Karena kehadiran zine-zine yang mengusung Ideologi Islam justru semakin menyemarakan dinamika dialektis dalam perjalanan Dakwah menuju Revolusi Putih, Revolusi Islam!

Keberadaan mereka adalah suatu keniscayaan dalam menghadapi tantangan zaman, bandingkan saja, berapa besar kekuatan massa yang kental nilai keislamannyadengan massa di luar itu yang notabene target pasar zine-zine tadi?! Tentu saja jauh sekali perbedaannya. Lalu apa karena massa yang begitu besar tersebut tidak didakwahi dan diberi pencerahan (padahal mereka di satu sisi ingin sekali tahu tentang islam, tetapi merasa kurang tepat dengan konsep media yang selama ini baku di media-media islam)?!

Tunggu apalagi?! Daripada menghabiskan waktu dengan hal yang sia-sia dan banyak mengkritik media-media yang sudah ada tanpa da solusinya, mengapa tidak?! Kita saling mendukung atau mulai mencoba membuat media?! Dan hasilnya pun akan kita rasakan bersama-sama. Janganlah membenci media, jadilah media itu sendiri. Support Your Local Islamic Underground Literacy Movement! [ ]

Keterangan;
1. Dalam rangka menjawab pernyataan dan pertanyaan dari orang-orang yang tidak berpihak terhadap media Islam Underground
2. Dewan Revolusi Liberation Youth Movement Wilayah Kalimantan Timur